Monday, May 9, 2011

Tugaas Teknologi Mekanik I

I. Tujuan : Mengetahui langkah-langkah memebuat roda gigi dengan menggunakan mesin Frais.
II. Alat dan Bahan :
1. Mesin frais universal.
2. Pisau frais M 1,5.
3. Kikir rata halus.
4. Jangka sorong .
5. Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm)
6. Bor senter.
7. Mandrel
8. Kepala pembagi (dividing head).
9. Kepala lepas.
10. Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm) .

III. Langkah Kerja.

1. Tahap Persiapan.
a. Bahan yang disayat.
Dengan mengetahui bahan yang akan disayat maka kita akan dapat menentukan kecepatan potong. Kecepatan potong dari suatu bahan tidak dapat dihitung secara matematis melainkan hanya dapat diketahui dengan melihat pada tabel dari buku referensi bahan tersebut.
b. No Bahan Benda kerja Vc (m/menit)
1 Kuningan, Perunggu keras 30 – 45
2 Besi tuang 14 – 21
3 Baja >70 10 – 14
4 Baja 50-70 14 – 21
5 Baja 34-50 20 – 30
6 Tembaga, Perunggu lunak 40 – 70
7 Allumunium murni 300 – 500
8 plastik 40 – 60
c. Bahan cutter
Bahan cutter sangat berpengaruh terhadap kemampuan cutter dalam menyayat benda kerja. Cutter mesin frais dibuat dari berbagai jenis bahan antara lain :
1)) Unalloyed tool steel
Adalah baja perkakas bukan paduan dengan kadar karbon 0,5 – 1,5% kekerasannya akan hilang jika suhu kerja mencapai 2500 C, oleh karena itu material ini tidak cocok untuk kecepatan potong tinggi.
2)) Alloy tool steel
Adalah baja perkakas paduan yang mengandung karbon kromium, vanadium dan
molybdenum. Baja ini terdiri dari baja paduan tinggi dan paduan rendah. HSS (High Speed Steel) adalah baja paduan tinggi yang tahan terhadap keausan sampai suhu 6000C.
3)) Cemented Carbide
Susunan bahan ini terdiri dari tungsten atau molybdenum, cobalt serta carbon. Cemented Carbide biasanya dibuat dalam bentuk tip yang pemasangannya dibaut pada holdernya (pemegang cutter). Pada suhu 9000C bahan ini masih mampu memotong dengan baik, cemented carbide sangat cocok untuk proses pengefraisan dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian waktu pemotongan dapat dipersingkat dan putaran yang tinggi dapat menghasilkan kualitas permukaan yang halus.
c) Mata potong pisau frais (geometri pisau).
Salah satu faktor yang menentukan baik buruknya kualitas hasil pengerjaan proses frais adalah pengerindaan permukaan atau bidang-bidang utama dari cutter frais. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, cutter yang digunakan juga harus dipersiapkan secara khusus pula. Permukaan cutter yang harus diperhatikan pada waktu menggerinda adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas depan, sudut bebas mata potong, dan sudut bebas belakang.
d) Putaran sumbu utama.
Untuk mengetahui kecepatan putar spindle utama, maka kita harus mengetahui kecepatan potong dari benda yang akan disayat. Untuk ngetahui kecepatan putar spindle utama, dapat dihitung secara matematis dengan rumus :
d. Menentukan cutter.
Cutter mesin frais baik horisontal maupun vertical banyak sekali jenisnya antara lain :
a) Cutter mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.
b) Cutter alur cutter
digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau
permukaan benda lainnya.
e. Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais.

2. Proses pembuatan :
A. Proses dengan mesin bubut.
a. Cekam benda kerja dan sisakan ± 3mm,kuatkan.
b. Bubut rata permukaan ujung benda kerja, kemudian lepas.
c. Lakukan pengeboran senter.
d. Lakukan pengeboran dengan diameter mata bor 15 mm
e. Lakukan pengeboran dengan mata bor ø 16mm, kurangi kecepatan pemakanan.
f. Lepas benda kerja, kemudian pasang pada mandrel dengan diameter 16mm.
g. Cekam mandrel, kemudian bubut rata permukaan benda kerja ø 43mm.
h. Tirus bagian ujung benda kerja 2x45 , lepas benda kerja.
B. Proses menggunakan mesin frais.
a. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais.
Gunakan kepala pembagi dengan jumlah lobang 18.
b. Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi.
c. Menentukan titik nol pemakanan dengan cara :

1. Nyalakan motor spindel utama
2. Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda kerja,
turunkan posisi pisau dengan memutar handel penurun dan penaik meja.
3. Posisi pisau harus benar-benar sejajar (sesumbu) dengan benda kerja.
4. Turunkan hingga sedikit menyentuh benda kerja
5. Putar pengukur pada handle penaik dan penurun
meja pada posisi nol, jauhkan mata pisau frais.
d. Naikkan meja frais setinggi 3,25mm, sebagai tinggi gigi, kemudian makankan, jauhkan kembali.
e. Putar piring pembagi 1kali putaran dan 6 lubang pada piring pembagi 18.
f. Lakukan langkah kerja 17 dan 18, hingga terbentuk roda gigi.
g. Lepas roda gigi dari cekam maupun darin mandrel.
3. Finishing.
a. Rapikan bagian kepala roda gigi menggunakan kikir halus.